DPRD Lamtim ( Ahmad Isak) korluh BPP Metro Kibang (Yoyok Suroso) penyuluh Margototo (Mufri Wedanimbi Octaviani) penyuluh margosari (indah Yuliana Pratiwi) dan pengurus dan anggota Kwt angrek desa margototo melakukan kunjungan studi banding ke dasawisma melati 2 Kel Rejomulyo kec metro selatan pada hari Selasa (03/9/2024).
Study banding ini fokus pada budidaya maggot atau larva Black Soldier Fly (BSF), yang dikenal efektif dalam mengolah sampah organik menjadi produk bernilai tinggi seperti pakan ternak dan pupuk organik. Maggot mampu menguraikan sampah organik dengan cepat, sehingga dapat mengurangi volume sampah yang mencemari lingkungan.
Langkah-langkah Budidaya
Dalam sesi pelatihan, peserta diperkenalkan dengan teknik dasar budidaya maggot yang meliputi persiapan wadah, pemilihan bibit maggot, dan pemberian pakan berupa sampah organik rumah tangga seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan makanan. Peserta juga diajarkan cara memisahkan larva dari pupa dan metode pengeringan maggot untuk digunakan sebagai pakan ternak.
Menurut para ahli yang hadir, proses budidaya maggot cukup mudah dan murah. Bahkan, budidaya ini bisa dilakukan di rumah dengan peralatan sederhana seperti ember bekas yang diisi sampah organik. Maggot kemudian dibiarkan berkembang biak hingga mencapai ukuran yang diinginkan sebelum dipanen.
Potensi Ekonomi dan Manfaat Lingkungan
Selain mengatasi masalah sampah, budidaya maggot juga memiliki potensi ekonomi yang besar. Dalam beberapa kasus, kelompok masyarakat yang telah memulai budidaya ini mampu menghasilkan omzet hingga jutaan rupiah per bulan. Produk maggot yang dihasilkan tidak hanya bisa dijual sebagai pakan ternak tetapi juga diolah menjadi pupuk organik yang meningkatkan kesuburan tanah.
Penulis: Mufri Wedanimbi O
Beranda
/ Mengatasi Sampah Organik dengan Maggot
Posting Komentar untuk "Mengatasi Sampah Organik dengan Maggot "